BASELPOS.CO, Toboali – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) melakukan berbagai langkah Optimalisasi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) di wilayah Kabupaten Bangka Selatan.

Kepala DKPPKB Bangka Selatan, Agus Pranawa, mengatakan (Kampung KB) adalah satuan wilayah setingkat desa dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.

“Kampung KB di Bangka Selatan sudah terbentuk sejak tahun 2017 di 17 kampung dan kami menargetkan bahwa di tahun 2024 ini terbentuk di seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Bangka Selatan,” ujar dia, Selasa (1/5/2024).

Ia juga mengatakan, bahwa Pemerintah Pusat telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB.

“Inpres tersebut berisi instruksi untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung KB melalui beberapa cara,” jelas dia.

Ia menambahkan bahwa menindaklanjuti Inpres optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan sudah membentuk Tim koordinasi Kampung Keluarga Berkualitas.

“Selain itu, juga akan melakukan langkah-langkah atau cara dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan kampung KB di Kabupaten Bangka Selatan yaitu meliputi menyedikan data dan dokumen kependudukan, peningkatan perubahan perilaku, peningkatan cakupan, layanan dan rujukan pada keluarga serta penataan lingkungan keluarga dan masyarakat,” jelas dia.

Ia menyampaikan salah satu program yang telah dilakukan atau dijalankan adalah program Sekolah Perempuan di Kampung KB Desa Panca Tunggal Kecamatan Pulau Besar.

“Program ini merupakan program dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kabupaten Bangka Selatan untuk mendukung tercapainya optimalisasi Kampung KB,” pungkas dia.

Kemudian, Kepala Bidang PPA Dian Novikasari, menjelaskan bahwa Sekolah perempuan merupakan salah satu model pemberdayaan perempuan di kalangan akar rumput melalui proses pembelajaran atau pendidikan sepanjang hayat.

“Tujuan utama Sekolah Perempuan ini adalah mengembangkan leadership atau kepeminpinan perempuan agar memiliki kesadaran kritis, kepedulian, solidaritas, kecakapan hidup dan berkomitmen menjadi pelaku perubahan sosial agar terbebas dari kemiskinan,” jelas dia

Ia menambahkam bahwa proses pembelajaran Sekolah Perempuan dikaitkan dengan analisis struktur yang lebih luas terkait sistem ekonomi, sosial, politik, dan budaya, termasuk tentang keagamaan.

“Anggota komunitas belajar Sekolah Perempuan berasal dari beragam etnis, suku , Agama, usia, dan kemampuan fisik serta belajar secara intensif setiap 2 minggu sekali di Balai Desa Panca Tunggal. Adapun sebagai fasilitator atau pengajarnya adalah Kepala Puskesmas, Ketua Majlis Taklim, Ketua TP PKK Kecamatan, Kader IMP, dan anak genre,” pungkas dia.