Cegah Radikalisme, IJTI Babel Ajak Penggiat Medsos dan Insan Pers Cermat Dalam Menyebarkan Informasi
BASELPOS.CO, Pangkalpinang. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Bangka Belitung mendorong penggiat media sosial dan insan pers cermat dalam menyebarkan informasi guna mencegah faham radikalisme.
Ajakan tersebut disampaikan oleh Ketua IJTI Pengda Babel Joko Setyawanto saat menggelar Diskusi Publik Kejahatan Radikalisme bertema Ngelakar “Ngobrol dan Edukasi Lawan Kejahatan Aksi Radikalisme di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”, Rabu (12/4/2023).
Dalam diskusi tersebut, IJTI Pengda Babel menghadirkan Kabid Humas Polda Babel AKBP Jojo Sutarjo, Rektor UBB Prof Ibrahim, Kepala Kantor Kemenang Wilayah Babel Tumiran Ganofo, dan Sekretaris FKPT Babel Subardi sebagai narasumber
Joko mengatakan, IJTI sebagai organisasi jurnalis profesional, berupaya tetap dan selalu konsisten untuk hadir dan menjadi filter orisinalitas informasi dengan mengedepankan verifikasi, terhadap setiap informasi sebelum disampaikan kepada publik.
Menurutnya hal ini perlu lakukan untuk melindungi hak masyarakat mendapatkan informasi yang benar sesuai dengan fungsi pers.
“Tugas ini tidak mudah namun bukan tidak mungkin, jika kita semua mau bekerjasama dan membangun benteng informasi dengan nawacita memastikan hak masyarakat terhadap informasi dan berita yang benar sekaligus menjadi rujukan untuk mengklarifikasi informasi yang beredar di masyarakat. untuk itu kami mengajak penggiat medsos dan insan pers untuk cermat dalam menyebarkan informasi,”Kata Joko.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kerjasama antara Pemerintah utau pengambil kebijakan dengan insan pers perlu ditingkatkan agar informasi yang diterima masyarakat sesuai dan tidak bersifat provokasi
“Disinilah letak pentingnya kecepatan untuk mengklarifikasi agar tidak terjadi disinformasi sekaligus mematahkan false information maupun deep fake. Kita butuh kesigapan para pemilik informasi, mungkin kalau di Bangka Belitung ada Forkopimda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan sebagainya, yang dapat menjadi sumber klarifikasi manakala ada pihak-pihak yang mencoba membangun false information apun deep fake di Babel,” Jelasnya
Selain itu juga kata dia, influencer yang punya kemampuan amplifikasi informasi juga memiliki peran penting dengan menyeleksi dan memverifikasi informasi sebelum mengamplifikasinya ke dunia maya.
“Penyebar luasan paham intoleran, radikalisme, maupun terorisme yang selama ini sering dilakukan dengan balutan ujaran-ujaran kebencian terhadap Negara maupun konstitusi, eksploitasi dan framing atas insiden atau fenomena, sudah begitu massif di media sosial” Ujarnya
Maka dari itu kata dia perlu kerjasama antara Pemerintah, insan pers, dan penggiat media sosial, untuk menjaga keutuhan bangsa dan memastikan kedamaian di bumi nusantara dengan menjadikan Indonesia sebagai rumah kebhinekaan dan keharmonisan.
“Pekerjaan ini hanya dapat dijalankan dengan baik jika kita bersama-sama menjalankannya sesuai tugas dan fungsi masing-masing. sekali lagi kami tegaskan, bahwa Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memerangi penyebarluasan paham intoleran, radikalisme, dan terorisme melalui karya-karya jurnalistik yang merdeka, independen, dan bertanggungjawab.” Tegasnya.
Tinggalkan Balasan