BASELPOS.CO, Toboali – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tukak Sadai bersama nelayan Bukit Terap mendatangi aktivitas penambangan yang beroperasi di Perairan Laut Dusun Burak Desa Bukit Terap Kecamatan Tukak Sadai, Selasa (9/8/2022).

Kedatangan KNPI Tukak Sadai dan nelayan Bukit Terap yang dipimpin oleh Ketua PK KNPI Tukak Sadai, Ahmad Habibi untuk melakukan mediasi antara nelayan dan penambang yang beroperasi di perairan tersebut.

“Hari ini kami bersama puluhan nelayan menuju tengah laut dengan perahu mendatangi pekerja tambang yang bertujuan untuk melakukan mediasi secara persuasif dari hati ke hati, dan tidak melakukan pendekatan hukum ataupun pendekatan arogansi,” kata Ahmad Habibi dalam rilis yang diterima Baselpos.co, Selasa (9/8/2022).

Ia mengatakan, mediasi dilakukan lantaran adanya aduan dari nelayan Bukit Terap yang terganggu karena adanya aktivitas tambang laut yang sudah semakin merebak dan menganggu aktivitas nelayan setempat.

“Dalam mediasi tadi kami mengupayakan agar hak nelayan tidak terganggu dan kami juga tidak ingin menggangu kegiatan mereka karena yang seharusnya ini adalah tugas dari pihak yang berwenang,” ujarnya.

Habibi mengungkapkan, dalam mediasi yang telah dilakukan antara nelayan dan penambang didapati sebuah kesepakatan dimana para penambang akan menggeser peralatan tambang agar tidak mengganggu aktivitas nelayan.

“Alhamdulillah para penambang paham dan berjanji besok pagi akan menggeser alat alat tambang ke arah lain yang jauh dari wilayah tangkap ikan nelayan,” ucapnya.

Sementara itu, ketua BPD Desa Bukit Terap, Yatis Mawi yang hadir dalam mediasi tersebut mengatakan, dengan adanya kegiatan tambang laut ini dapat mengganggu aktivitas nelayan yang berdampak pada pendapatan ekonomi karena kondisi laut yang tercemar.

“Semoga dengan adanya mediasi ini para penambang laut tidak beroperasi di daerah tangkap ikan nelayan, sehingga nelayan tidak merasa khawatir untuk menebar jala atau mencari kerang dan lain-lain di derah tersebut,” harapnya.