Tingkatkan Kualitas Demokrasi, Bawaslu Basel Berikan Pemahaman dan Pengawasan Pemilu Kepada Kaum Perempuan
BASELPOS.CO, Toboali – Guna meningkatkan kualitas demokrasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) melakukan sosialisasi kepada kaum perempuan tentang pemahaman dan pengawasan Pemilu serentak tahun 2024 mendatang.
Acara yang berlangsung di ballroom Hotel Grand Marina Toboali, Selasa (11/10/2022) dengan tema “sosialisasi dan implementasi peraturan Bawaslu dan produk hukum non peraturan Bawaslu” dihadiri langsung Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi.
Pada kesempatan itu, Wabup Debby Vita Dewi mengucapkan terima kasih kepada Bawaslu Bangka Selatan, bahwa dalam Pemilu 2024 mendatang dimintanya keterlibatan perempuan untuk melakukan pengawasan langsung di lapangan.
“Saya minta kepada Ibu-ibu yang hadir pada kegiatan ini, ayo kita satukan langkah, semangat, berbuat dan awasi supaya untuk mewujudkan pesta demokrasi ini betul-betul berkeadilan dalam artian menjadikan demokrasi yang berkualitas,” katanya.
Ia mengatakan, melalui kegiatan ini sehingga dapat diberikan sosialisasi, edukasi tentang aturan-aturan yang harus dilakukan pada saat perempuan berpartisipasi dalam pemilu serentak 2024.
“Peran perempuan dalam demokrasi ini sudah baik dengan artian sudah ada kesetaraan gender, jadi perempuan pada zaman sekarang ini adalah perempuan yang harus maju dan harus berdemokrasi,” tuturnya.
Bagaimanapun, kata Debby, kuota untuk kaum perempuan keterlibatannya didalam pesta demokrasi ini sudah 30 persen.
“Saya menghimbau betul khususnya perempuan di Bangka Selatan agar berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin yang baik dengan diberikan ruang dan kesempatan yang sama sehingga kita sebagai perempuan bisa berbuat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bangka Selatan Azhari berharap dengan keterlibatan perempuan dalam pengawasan Pemilu serentak 2024 nanti, bisa menggemakan nilai demokrasi maupun pengawasan khususnya di komunitas para Ibu tersebut.
“Sehingga nantinya hal-hal yang kiranya dapat merusak dan mencurangi demokrasi ini bisa kita cegah terlebih dahulu di tangan para Ibu-ibu atau the power of emak-emak,” katanya.
Ia mengatakan, adapun dalam hal ini peran mereka nantinya adalah untuk menyampaikan aturan yang dilarang dalam pemilu kepada di komunitas maupun keluarga mereka masing-masing.
“Dalam menyampaikan terkait politik uang, politik isu Sara, isu hoaks dan sebagainya, nah itu yang harus reduksi supaya menciptakan demokrasi yang berkualitas dimasyarakat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan