BASELPOS.CO, Toboali. Menyikapi adanya kritik tentang penampilan musik DJ yang disebut tidak layak ditampilkan di Alun-alun Simpang 5 Toboali oleh salah seorang anggota DPRD Bangka Selatan, Soni Dewangga di salah satu media online, DJ Sugara angkat bicara.
Menurut DJ Asal Bangka Selatan itu, Selama ini penampilan musik DJ sudah rutin dimainkan pada saat hiburan pesta pernikahan dan tidak menjadi permasalahan di kalangan masyarakat.
Dirinya heran, ketika ada penampilan musik DJ di Alun-alun Toboali oleh dirinya justeru dipermasalahkan oleh salah seorang anggota DPRD Bangka Selatan, Padahal kegiatan tersebut hanya bertujuan untuk meramaikan kawasan alun-alun Toboali dan menghiburkan masyarakat tanpa dipungut biaya.
Dirinya merasa kecewa dengan adanya pernyataan dari salah seorang anggota dewan Bangka Selatan yang menyebutkan bahwa musik DJ tidak pantas untuk dimainkan ditempat terbuka.
“Apakah sehina itu profesi kami pak dewan yang terhormat. Seolah-olah kehadiran DJ ini sebagai perusak moral anak-anak. Bukankah musik DJ ini juga sudah rutin kita dengar pada acara hiburan pernikahan, di media sosial dan itu tidak menjadi masalah bagi masyarakat, Kok pak dewan yang terhormat ini diam tidak ada kritikan, padahal kan sama-sama ditempat terbuka dan ditonton oleh semua kalangan termasuk anak-anak,” Katanya, Minggu (14/06/2025).
Lebih lanjut DJ Sugara mengatakan, Sebagai putra daerah, Dirinya terketuk untuk membantu meramaikan dan memberikan hiburan kepada masyarakat yang berkunjung ke kawasan alun-alun Toboali.
“Kami dari komunitas DJ kebetulan diajak kolaborasi untuk menghibur warga Alun alun kota Toboali. Sebagai putra daerah saya tergerak untuk ikut berkontribusi meramaikan tempat tersebut, padahal sama sekali tidak di bayar. Makanya kami sangat kecewa dengan pernyataan pak dewan yang terhormat ini,” Ucapnya.
Pernyataan salah anggota DPRD Bangka Selatan tersebut yang menyebutkan musik DJ tidak layak dimainkan ditempat terbuka kata dia telah melukai dirinya yang berprofesi sebagai pemain DJ.
“Saya juga sebagai seorang ayah dengan dua anak yang masih kecil, sedih kalau profesi kami di cap negatif seperti itu, padahal banyak DJ yang berprestasi. Kami pun hanya perform dari jam 9 malam sampai 10 malam, itupun setelah komunitas zumba perform. Ini kan aneh kalo dianggap seperti perform di klub malam yang notabennya sampai tengah malam. Sekali lagi mohon kepada pak dewan yang terhormat, kami juga manusia dan punya keluarga, kami putra daerah yang ingin berkontribusi buat daerah juga, tolong support kami dan janganlah mencaci profesi kami,” Tegasnya.